Structure, Prohibitions, and Stages in Saibatin Traditional Marriage: An Ethnographical and Legal Study

Authors

  • Alzahra Widiyanti Universitas Bandar Lampung Author

DOI:

https://doi.org/10.5281/

Keywords:

Saibatin, Etnografis, Yuridis

Abstract

This study discusse~s the~ structure~, prohibitions, and stage~s of Saibatin customary marriage~ in Lampung as part of a sustainable~ customary le~gal syste~m. Using a normative~ and e~thnographic juridical approach through inte~rvie~ws, lite~rature~ studie~s, and fie~ld docume~ntation, it was found that Saibatin customary marriage~ include~s the~ matudau (hone~st) and se~me~nda syste~ms, with prohibitions re~late~d to kinship and social status. The~ stage~s include~ pre~-marriage~, the~ main ce~re~mony, and the~ closing with the~ awarding of the~ adok title~. Its imple~me~ntation is in line~ with national law as long as it doe~s not conflict with Law No. 1 of 1974. Saibatin customs function not only as a cultural tradition, but also as a le~gal syste~m that maintains harmony and moral value~s ​​in Lampung socie~ty.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Buku:

Hasan, Zainudin. (2025, Maret).Hukum Adat: Peran Hukum Adat Di Indonesia. Universitas Bandar Lampung.

Jurnal:

Embiring, F. (2023). Larangan Perkawinan Semarga bagi Masyarakat Suku Batak Karo dan Sanksi Adat Perkawinan Semarga Berdasarkan Hukum Adat dan Undang-Undang Perkawinan. Lex Privatum, 12(2), 3–5.

Hilman Hadikusuma. (1990). Hukum Perkawinan Adat. Bandung: Citra Aditya Bakti.

Imron, A., & Pratama, R. A. (2020). Perubahan Pola-Pola Perkawinan pada Masyarakat Lampung Saibatin. Jurnal Antropologi: Isu-Isu Sosial Budaya, 22(1), 121–130.

Millah, N. I., & Kusmawan, A. (2023). Sistem Pernikahan Nyakak Masyarakat Adat Lampung Saibatin Perspektif Mubadalah. El-Izdiwaj: Indonesian Journal of Civil and Islamic Family Law, 4(2).

Putri, A. H., Anwar, A., Feronika, E., Vidieyanti, N., Piaroga, N. D., Anggraini, N., Salsabila, R., Pitoewas, B., & Halim, A. (2025). Pemberian Gelar Adok dalam Pernikahan Adat Saibatin Desa Bulok Kalianda. Qawanin Jih, 5(1), 469.

Rohmayani, S., Sinaga, R. M., & Insani, M. (2023). Tradisi Nayuh Perkawinan Adat Dalam Metakognisi Masyarakat Saibatin di Negeri Olok Gading Kecamatan Teluk Betung Barat Kota Bandar Lampung. PESAGI: Jurnal Pendidikan dan Penelitian Sejarah.

Saraswati, A. (2024). Perkawinan Metudau dalam Kewarisan pada Masyarakat Lampung Saibatin Menurut Hukum Islam. El-Izdiwaj: Indonesian Journal of Civil and Islamic Family Law, 5(1).

Septania, M., Hasyim, A., & Yanzi, H. (2022). Implementasi Nilai Kearifan Lokal Dalam Proses Upacara Pernikahan Adat Lampung Saibatin. Jurnal Kultur Demokrasi, 10(1).

Yanti, M. F., & Saputri, F. (2024). Tradisi Pengangkonan dalam Pra Perkawinan Adat Lampung dan Relevansinya dengan Pengangkatan Anak dalam Hukum Nasional. At-Tahdzib: Jurnal Studi Islam dan Muamalah, 12(1), 40–49.

Wawancara:

M. Yusuf Erdiansyah Putra Gusti Pangeran Igama Ratu.( 28 September 2025). Struktur, Larangan, dan Tahapan Dalam Perkawinan Adat Saibatin:Kajian Etnografis dan Yuridis. Wawancara Pribadi.

Downloads

Published

28.10.2025